Memonev Kegiatan Pengabdian di Tapak Gedung Kepahiang

Tapak Gedung Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu desa binaan LPPM Universitas Bengkulu. Dalam agenda monev lapangan, tim diterjunkan khusus ke Desa Binaan Tapak Gedung untuk memastikan proses pendampingan dan pengabdian yang dilakukan oleh para dosen berjalan sesuai harapan. Kegiatan monev lapangan dilakukan dua hari 24-25 September 2022. Gedung Desa (Sekretariat Karang Taruna) dijadikan sebagai sentral pelaksanaan monev. Para pengabdi mengajak masing-masing mitranya untuk berkumpul dan mempresentasikan seberapa besar perubahan yang telah disumbangsihkan terhadap kemajuan desa. Tim monev LPPM Universitas Bengkulu ikut menanyakan seberapa besar pemahaman masyarakat terhadap informasi yang diberikan oleh para pengabdi.

Kegiatan monitoring lapangan pengabdian PNBP UNIB dilakukan terhadap 8 kelompok terdiri dari Pengabdian Atas nama Pak Arono yang berjudul Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Lanskap Linguistik Model Kampung Literasi Agrowisata Desa Tapak Gedung Kabupaten Kepahiang, kelompok kedua yaitu Bu Dewi Jumiarni yang berjudul Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Limbah Organik Menjadi Eco Enzym Multipurpose di Desa Tapak Gedung Kabupaten Kepahiang. Masyarakat merasa sangat terbantu dengan adanya pengolahan limbah ini, karena masalah utama desa masih berkutat terhadap pembuangan sampah, ditambah kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai.

Selanjutnya pengabdian Bu Euis Nursa Adah yang berjudul Pendampingan Digitalisasi Sekolah Untuk Meningkatkan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Guru SMPN 02 Tebat Karai Desa Tapak Gedung Kabupaten Kepahiang. Kegiatan ini dilakukan pada sekolah percontohan dan diterima baik oleh guru dan siswa. Pengabdian selanjutnya berjudul Pemberdayaan Karang Taruna Melalui Wirausaha Oleh-Oleh Tanaman Hias di Wisata Air Curug Embun Desa Tapak Gedung Kabupaten Kepahiang dilakukan oleh Bu Marlin. Pengabdian ini benar-benar menarik perhatian ibu-ibu dan karang taruna desa. Tanaman hias yang dilatihkan kepada karang taruna dan ibu-ibu adalah anggrek serta beberapa tanaman hias lainnya.

Bunga anggrek yang tumbuh memiliki warna yang jauh lebih indah dibandingkan dengan indukannya yang berada di Kota Bengkulu, kemungkinan besar lokasi tapak gedung yang berada di ketinggian memberi pengaruh besar terhadap budidaya anggrek. Pengabdian selanjutnya dilakukan oleh Pak Ringki Agustinsa yang berjudul Inovasi Kopi Gula Aren untuk Komoditas Ekonomi Digital Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa Tapak Gedung Kabupaten Kepahiang. Kopi ini merupakan inovasi yang bagus ditengah maraknya penyakit Diabetes, dll yang mana disebabkan oleh konsumsi gula pasir secara berlebihan. Hal ini juga berguna untuk warga desa tapak gedung yang notabene memiliki kebiasaan meminum kopi pada pagi, siang dan sore hari karena lokasi yang dingin. Keesokan harinya kami mengunjungi kelompok pengabdian yang diketuai oleh Bu Suci Rahmawati yang berjudul Masker Wajah Kulit Biji Kopi Sebagai Produk Diversifikasi pada Kelompok Petani Kopi di Desa Tapak Gedung Kabupateng Kepahiang. Ditengah maraknya penggunaan masker wajah bagi remaja putri maupun wanita-wanita usia dewasa, pengabdian ini cukup menarik. Namun kebanyakan merasa cukup repot untuk membuat masker tersebut karena harga masker di pasaran juga sudah lumayan terjangkau. Namun, bagi beberapa warga yang sangat menyukai produk alami, pengabdian ini sangat menarik. Kegiatan selanjutnya yaitu Pengolahan Limbah Kulit Kopi sebagai Pupuk Organik  Tanaman Kopi di Desa Tapak Gedung Kabupaten Kepahiang yang diketuai oleh Bu Sura Menda Ginting. Terakhir adalah Pemanfaatan Mesin Roasting Kopi untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi Biji Kopi Bagi Masyarakat Desa Tapak Gedung Kabupaten Kepahiang yang diketuai oleh Pak Dedi Suryadi. Kedua kegiatan ini sangat diminati oleh warga karena komoditas kopi memang menjadi produk utama di Tapak Gedung.

LPPM-IS